Bismillah
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Kayfa haluk teman-teman ?, sehat selalu ya insya Allah hehe, liburan gabut euy daripada gabut ga berfaedah mendingan kita nulis aja weh ya. Kali ini insya Allah Reivan ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana sih pengalaman pribadi Reivan bersekolah. Mulai dari Reivan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, pesantren, sampai SMA yang titik pertama kali banget ngerasain suasana belajar dicampur dengan lawan jenis yang sebelumnya selama 10 tahun belum pernah Reivan rasain sebelumnya dari semenjak pindah dari pesantren. Yuk ah cekidottss
..
Sekolah merupakan tempat yang sangat mengasyikan bagi kita semua tentunya, kita bisa belajar banyak hal, mendapat ilmu baru, mendapat teman, sahabat bahkan sampai jodoh sekalipun bisa didapatkan oleh teman-teman di tempat yang namanya sekolah ini hehe. Jenjang SD Reivan dimulai di SDIT Imam Bukhori Caringin Kab.Sumedang yang alhamdulillah sejak kecil sudah didik oleh ilmu-ilmu islam, dengan ilmu Allah dan Rasulnya Shalallahu alaihi wasallam yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah (Hadits).
Pendidikan di SDIT Imam Bukhori yang sangat aku dapatkan manfaatnya adalah bisa menghafalkan beberapa juz dari Al-Qur'an, dan memang benar apa yang dikatakan ulama terdahulu bahwa "Belajar di waktu kecil bagai mengukir diatas batu, dan belajar di waktu dewasa bagaikan mengukir diatas air". dijenjang tersebut pergaulan sekolah dirasakan sangat menyenangkan gadget yang membuat lupa waktu saat itu paling PS2 dan Game Online yang tidak bisa dibawa kemana-mana (Tapi tetep sih bikin orang lalai),alhamdulillah masih merasakan bagaimana serunya bermain kucing-kucingan, kucing sumput, boy-boyan, bebentengan, main bola kasti, main bola plastik, waah indah sekali masya Allah. Waktu itu pun suka-suka sama akhwat yang paling lucu itu adalah menggambar didinding tembok kaya " Fulan x <3 Fulanah y " dan aduh kayaknya beda ya sama sekarang yang ya Allah yahfadz (sudahlah tak usah diperpanjang parah beut soalnya naudzubillah mindzalik).
Alhamdulillah di SD ini masa-masa yang penuh dengan kejujuran, kalau misalkan marah ya marah beneran ke temen langsung blak-blakan, kalau misalkan protes ya protes bener-bener, kalo misalkan suka ke sesuatu ya bilang suka, beda banget kalo udah dewasa yang orang-orang udah pinter banget menyembunyikan perasaan (tapi harus bisa sih soalnya kalo blak-blakan bikin orang ribut hehe).
SMP Reivan dilanjutkan ke sekolah yang sama yaitu ke SMPIT Imam Bukhori karena orangtua saat itu sangat percaya ke sekolah buat bisa didik Reivan menjadi anak yang baik dan sholeh insya Allah, di jenjang ini Reivan mulai mengenal orang-orang yang bisa dibilang agak spesial dan kenakalan-kenakalan yang bisa dibilang sama Reivan itu ga wajar meskipun orang-orang pada umumnya menganggapnya wajar, meskipun tak semua teman Reivan seperti itu namun ada saja yang demikian.
Alhamdulillah karena memilah teman-teman dekat Reivan bisa menjaga diri pribadi agar tidak menjadi anak yang nakal dan terbawa arus ABG yang diluar batas kendali, meskipun pernah waktu itu candu banget maen game online yang ngabisin banyak duit buat beli cash, duh astagfirullah itu emang zamanya borozz gak guna, mungkin kalo nabung udah bisa kebeli tuh Iphone wkwk.
Hal yang paling dikenang pas di SMPIT itu Reivan mulai mengenal istilah-istilah keislaman yang menurut Reivan itu baru di dengar tapi memang itulah ajaran Allah dan Rasul nya Shalallahu alaihi wasallam, seperti musik itu kenapa haram, kok harus sih kita celananya diatas mata kaki, kok gini kok gitu dan sebagainya. Namun Reivan beranggapan bahwa semua itu memang benar cuman diri pribadi saja mungkin yang belum tahu menahu masalah demikian tapi alhamdulillah meskipun belum bisa menjalankan sepenuhnya Reivan meyakini bahwa itulah memang ajaran Allah dan Rasul nya Shalalallahu aialaihi wasallam. dan juga Reivan mengenal istilah-istilah tersebut dari asatidz IB yang sangat menginspirasi Reivan, seperti Ustadz Hudzaifah, Ustadz Junika, Ustadz Luthfi Setiawan, Ustadz Musa, Ustadz Hakim Ustadz Farhan, Ustadz Ta'at, Ustadz Imad dan ustadz ustadz lainya yang tak bisa Reivan sebutkan satu persatu, semoga Allah memberikan balasan yang terbaik dan memberikan keberkahan kepada mereka semua (Aamiin).
Setelah lulus SMP Reivan meneruskan ke jenjang pesantren yaitu ke Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran yang sangat terkenal dengan santrinya yang bisa berbahasa Arab dengan fasih dan lancar, dan juga karena Reivan terinspirasi oleh asatidz yang berasal dari pesantren tersebut. Saat seleksi Reivan dan teman-teman berangkat bersama-sama untuk mendaftar ke pesantren tersebut, dan alhamdulillah Reivan diterima di pesantren tersebut akan tetapi ada beberapa teman Reivan yang tidak lolos ke seleksi tersebut tapi alhamdulillah teman-teman Reivan tersebut mendapatkan sekolah yang lain sebagai gantinya.
Pesantren Al-Irsyad memiliki waktu pendidikan selama 5 tahun yaitu tahun pertama IL (Idad Lughowi) jika diterjemahkan yang berarti persiapan bahasa, yang dimana kita fokus mempelajari bahasa arab selama 1 tahun tersebut yaitu meringkas ilmu mts yang ada di sana menjadi hanya 1 tahun diajarkan (luarbiazaa), lalu 3 tahun selanjutnya adalah Idad Mu'allimin atau jika diterjemahkan adalah persiapan menjadi muallim (pengajar), lalu 1 tahun terakhirnya adalah pengabdian.
Pesantren yang terletak di daerah Tengaran kota Salatiga Kab.Semarang ini menjadi tempat merantau Reivan yang pertama, Reivan merasakan bagaimana hidup jauh dengan orangtua, belajar merapikan kasur sendiri, mencuci baju sendiri, belajar untuk memakan makanan meskipun selera Reivan sendiri tidak setuju dengan makanan tersebut tapi apa boleh buat kalo ga makan kan bisa sakit.
Saat pertama kali diterima Reivan pribadi sangat berambisi untuk bisa bahasa Arab dan alhamdulillah didukung juga Reivan mendapatkan ketua kamar atau biasa kami menyebutnya dengan Rois (Ketua) yang bernama Hamdani Zahid, beliau merupakan orang Lombok daerah Mataram tepatnya yang masya Allah, sangat memotivasi sekali a'do (anggota kamar) nya, untuk senantiasa menguasai bahasa arab selama kami menempuh pendidikan Idad Lughowi ini, dan alhamdulilah kamus Al-Arabiyah bayna yadaiki bisa kami hafal meskipun pencapaianya berbeda, ada yang khatam, ada yang hampir khatam dan ada yang tamat sampai diberi hadiah buku oleh Rois Hamdani Zahid.
Tapi sayang sekali pribadi Reivan tidak bisa menyelesaikan jenjang pendidikan sampai ke tingkat akhir pengabdian karena memang Reivan sendiri sudah tidak sanggup karena satu dan lain hal, tetapi selalu ada hikmah yang dapat kita ambil dari setiap kejadian yang ada dan alhamdulillah ternyata Allah takdirkan untuk Reivan melanjutkan pendidikan SMA Reivan ke SMA Al-Ma'soem yang berada di Cipacing di Kab.Bandung Tmur
Perbedaan yang sangat mecolok sangat terlihat sekali oleh pribadi Reivan meskipun SMA Al-Ma'soem ini berbasis Islam, akan tetapi berbeda dengan sekolah yang Reivan dahulu tempuh di Imam Bukhori, yang membuat diri Reivan terkena "Culture Shock" (Agak lebay tapi asli kejadian) mulai dari Kelas yang disatukan dengan lawan jenis sehingga interaksi dengan lawan jenis mau tidak mau harus terjadi setiap hari (lawan jenis non mahram ya kalau sama ibu sama adek adek mah biasa) yang membuat diri Reivan grogi, takut, baper kalo interaksi dengan ukhti-ukhti.
Selain itu juga gaya-gaya style dan pergaulan yang berbeda dari sekolah sebelumnya membuat Reivan mau tidak mau harus keluar dari zona nyaman Reivan. Setelah curhat ke orangtua serta memohon pertolongan Allah alhamdulillah Reivan bisa beradaptasi dengan lingkungan SMA Al-Ma'soem yang bagi Reivan auranya berbedan dengan sekolah Reivan dahulu, dan alhamdulillah sampai kebablasan memberanikan diri tampil show off berkali kali sampai dikasih mandat jadi ketos yang sebenernya Reivan takut ngejalaninya (hehehe alhamdulillah ala kulli haal), tapi alhamdulillah kerasa banget manfaatnya.
Dan hikmah yang bisa Reivan dapatkan adalah, Reivan bisa mendapatkan banyak temman-teman baik itu yang dari pondok, dari teman sma, sd, smp, serta pandangan pribadi lebih luas karena pernah jadi santri iya, sekaligus menjad siswa SMA umum, dan tak kalah penting adalah ilmu-ilmu yang didapat lebih banyak heheh alhamdulillah.
Sekian untaian kisah sekolah Reivan yang rasanya nano-nano dan dinamis ini hehe, kalo misalkan punya saran, kritik, dan komentar apapun itu asal beradab ya sok mangga komen di kolom komentar ya temen-temen ataupun mau sharing juga kehidupan sekolah kalian mangga seneng banget bisa sharing bareng nantinya hehe
Jazakumullah khairan ya sudah sempat membaca kisah-kasih disekolah Reivan hehehe
.
.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
0 komentar:
Posting Komentar