Sabtu, 02 Mei 2020

IJABSAH, SETELAH TERBIT IJAZAH, SEMOGA ALLAH IJABAH UNTUK SEGERA IJABSAH


Ijabsah, ya buku ini adalah buku yang selesai saya baca dalam waktu kurang dari 1 bulan alhamdulillah, tumben sekali memang. Biasanya kalo saya baca buku susah sekali tamatnya dan hanya mentok di bab-bab awal saja namun beda dengan buku ini hehe, ya kayaknya efek jomblo kali ya sama bukunya seru.

Kesan pas baca buku ini bahasanya asik, enak dibaca dan mudah difahami. Kang Ilham sebagai penulis yang juga seorang lulusan mahasiswa UPI yang menjadi pemuda mushola, yang kemudian dia menyebut dirinya adalah "PRIMUS" wkwkwk, emang ada-ada aja. dan dirinya berasal dari daerah tanah Sunda yaitu Tasikmalaya.

Di buku ini saya mendapatkan satu bahasan yang sangat relate dengan kasus kakak saya yaitu Sindrom Pre-Weeding (SPW). Terdengar aneh ditelinga namun diagnosanya nyata. Di buku Ijabsah ini dijelaskan bahwa orang yang akan menikah beberapa minggu sebelum akad, akan merasa yang namanya SPW. diantara ciri-cirinya adalah :

1. Merasa ragu dengan calon pengantinya
2. Kandidat jodoh lain menjadi mendekat dan serasa ada peluang untuk berbelok arah
3. Merasa galau dan tidak tenang dengan keputusan menikah saat itu

Dan memang benar scapegoat nya tidak lain dan bukan adalah dari bisikan syaithan yang tidak ingin anak adam dan hawa menjalin hubungan yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Dan memang seperti itulah hakikatnya setan, akan menyesatkan hamba Allah dan lebih ridha terhadap yang namanya zina, Naudzubillahi min dzalik.

Tentang poin penting buku ini sendiri yaitu "Setelah Ijasah Semoga Segera Cepet Ijab Qobul". Terdengar sangat ingin segera cepat mengerjakan hal itu tapi setelah membaca buku ini, saya sendiri jadi berpikir 2 kali. Karena setelah saya baca pengalaman hidup saya dengan sang penulis sangatlah jauh. Penulis sendiri sudah terbiasa hidup mandiri, memiliki mental yang kuat, dan ilmu agama yang jauh lebih dari saya, memiliki seorang guru, dan aktif di organisasi intra ataupun ekstra kampus.

Lalu saya yang anak rumahan, selalu dimanja oleh orangtua dan ilmu agama dan bekal yang minim. Membuat saya lebih terpacu lagi agar memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan pra-nikah dan lebih memperbaiki diri agar lebih baik lagi.

Karna yang namanya pernikahan adalah amal ibadah yang sangat panjang waktunya, dan kita harus memilih pasangan yang tepat dan yang terpenting adalah agamanya bagus serta mendapat izin dari kedua orangtua.

Saya pribadi pernah bercakap dengan orangtua dan orangtua memberitahu saya bahwa, "Kak, kalo kakak udah lulus jangan nikah dulu tapi cari uang dulu ya, soalnya biar nanti hidupnya tenang, dan selama masa cari uang harus udah ada calonya. Kalau ga ada nanti mau gamau dijodohin sama saudara". Wah dari situ api semangat saya yang menggebugebu untuk Ijabsah jadi padam dan menghibur diri dengan fakta bahwa orang Jepang saja memilih menikah di usia 28-29 tahun yang menurut mereka itu usia yang ideal wkwkwkw :'D 

Ya bismillah alhamduilillah, kesan saya waktu membaca buku itu sangat ingin sekali, ijabsah tapi untuk calon saya memang masih diawang-awang. Papah sendiri memberikan nilai plus kalau istri nanti adalah orang yang bisa jaga toko bangunan atau karoseri karena itu penting dalam manajemen kata Papah.

Yaa semoga semuanya ada hikmahnya, manusia cuman bisa bertindak tapi Allah lah yang berkehendak.

Semoga, kita semua diberikan jodoh dan anak-anak yang shalih-shalihah menjadi penyejuk mata batin dan bisa menghantarkan kita ke Surga Nya kelak, Aamiin.




0 komentar:

Posting Komentar